Sosok = Enggakjelasdotcom

Sosok Bayangan

Sosok Bayangan

Benar salah atau membenarkan dan menyalahkan itu semua hanya hasil akhir dari kebenaran. Dan kebenaran tanpa ada yang membenarkan dan menyalahkanyapun tetaplah kebenaran. Sebagai analoginya seperti ini, 1 + 1 = 2, dari jaman sebelum manusia menemukan angkapun mereka sudah tahu bila benda yang sama yang terpisah berjumlah 2 di wilayah yang beda bila di satukan dalam wilayah yang sama maka hasilnya 2 benda yang sama dalam 1 wilayah dan hasilnyapun tetaplah 2 benda.

Jumlah dari hasil 1 + 1 = 2 itulah yang bisa disebut salah satu kebenaran. Dan bagaimana kita bisa membenarkan dan menyalahkannya yaitu dengan hasil tangkapan logika kita dalam menganalisa jumlah 2 tersebut melalui pengalaman kita menyatukan 2 benda yang sama dalam 1 wilayah. Jika sewaktu-waktu kita dihadapkan dengan orang yang bilang 1 + 1 = 4 maka dengan jelas kita akan bilang bahwa itu salah dan kita menyalahkannya. Dan kebenaran dalam 1 + 1 = 2 itu bisa di buktikan dengan logis dan empiris.

Untuk kebenaran hal logis dan empiris mungkin di lain waktu saya akan menulisnya. Membahas kebenaran dan pembenaran tidaklah selesai dengan tulisan saja tapi kita harus bisa menerima dengan logika dan hati yang bersih serta merasakannya dengan kehidupan nyata.

Satu hal yang tidak bisa di pungkiri lagi bahwa diri kita ini memang selalu mencari kebenaran dan seharusnya bukan untuk mencari pembenaran, tapi inilah yang menjadi fenomena keanehan beberapa orang yang mencari kebenaran tapi terlihat seperti malu-malu kaya pahlawan bertopeng dalam serial animasi Sinchan. Memang apa salahnya kita belajar berani beropini dan mengemukakan pendapat kita ini. Dan kalau memang niat kita belajar dan sekaligus mencari kebenaran, maka awal yang baik adalah kita harus membuka diri belajar dari apa yang tidak kita sukai dan mengenggam sebuah tanggung jawab dari apa yang kita tulis dan yang kita pendapatkan.

Judul sosok = enggakjelasdotcom itu diambil dari mereka yang hanya meninggalkan tanya yang tak terjawab. Dari beberapa orang yang mencoba berdiskusi dengan fair dan mencoba mengajak kita bersama-sama mencari kebenaran. Terlebih mereka yang sering teriak-teriak tentang “Inilah Kebenaran” dan kita dituntut harus menerima dengan fair dan fair lagi dari apa yang mereka kemukakan dengan pendapat-pendapatnya itu bukan masalah. Tapi yang menjadi keanehannya adalah keegoisan yang tidak jelas dibalik sosok yang tidak jelas pula untuk bertanggung jawab ketika mereka dibalik tanding dan disodorkan sebuah bukti yang lebih mendukung. Karena satu hal yang namanya mencari kebenaran haruslah bertanggung jawab dan jelas. Dan seringnya kita tidak sadar bahwa kebenaran itu harus jelas maka mereka yang tidak sadar hanya baru beropini mencari pembenaran bukan mencari kebenaran.

Seringnya kita ditinggalkan dengan tanya yang tak terjawab dari sosok yang tidak bertanggung jawab. Yang hanya berani berpendapat dibalik foto dan nama yang tidak jelas dan entahlah mempunyai tujuan apa? Tapi sangat disayangkan bukan? bila saat ini dari apa yang mereka kemukakan dinilai benar dan di anggap benar oleh banyak orang. Tetapi orang lain tidak tahu siapa yang menjadi sosok tersebut.

Ini benar-benar konyol dan kebenaran seperti ini hanya berlaku pada zaman mereka yang menganggap bahwa pendapat mereka ini benar dan dengan sendirinya juga bahwa mereka ini membodohkan banyak orang, kenapa? Kita bisa belajar dari data-data analisa seseorang tersebut dan kita semua bisa tahu dari hasil menengok fakta sejarah mereka.

Mereka yang tidak jelas hanya punya sejarah kosong nantinya, karena orang-orang dimasa depan akan enggan dan tidak bisa belajar dari sejarahnya. Adakah data yang valid yang bisa kita ambil dari sejarah yang kosong. Dan inilah yang saya sebut sejarah kosong. Saya melihat mereka yang jujur dengan intelektualnya tidak pernah takut mengenalkan identitas mereka dan mereka juga sepertinya punya keberanian dan tanggung jawab yang bisa dijadikan contoh. Bagaimana bisa tercipta satu sejarah bila identitas saja tidak pasti.

Belajarlah dari para filsuf, ilmuwan dan pahlawan revolusi yang sering di anggap gila dan ekstrimis seperti Galileo Galilei dan Soe Hok Gie dan lain-lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan dan ditulis. Mereka itu semua adalah orang-orang yang jujur dengan dirinya sendiri (baca : Intelektualnya) dan selalu konsisten dalam belajar dan pastinya punya tujuan yang jelas.

Bercermin pada Galileo Galilei yang di anggap bertentangan saja masih berani mengenalkan identitasnya bahkan beliaupun dihukum karena hasil temuan dan pendapatnya bertentangan dengan doktrin agama pada saat itu. Coba bayangkan bagaimana bila sosok Galileo Galilei tidak jelas. Saya kira masyarakat dunia tidak bisa belajar dari analisa atau hasil pengamatan Galileo. Terlebih perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang selalu maju kedepan akan menjadi gelap dan samar. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan itu berasal dari orang yang jelas dan produk sejarah yang jelas pula.

Galileo Galilei hanya cerminan sosok yang hidup dimasa lalu dan bukan dari bangsa ini. Dan sebagai tambahan tulisan ini cobalah kita tengok bagaimana sejarah dan pemikiran-pemikiran Soe Hok Gie dalam membela rakyat yang tertindas dan kenapa kita tidak melihat dari sosok semangatnya untuk mengubah keadaan bangsa ini agar lebih baik. Dan Soe Hok Gie pun mempunyai kejelasan. Saya penggal kutipan dari Gie “Lebih baik di asingkan dari pada menyerah pada kemunafikan”.

Ada hal yang buat saya sangat masuk akal dan berdasar yaitu sebuah Negara yang dilatarbelakangi dan dibangun dengan kebenaran yang jelas maka Negara tersebut akan terus maju. Buat saya pribadi kemajuan sebuah bangsa itu karena didalamnya ada sebuah kesadaran dan kejelasan. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri tanpa harus takut dan ragu-ragu untuk menjadi diri sendiri. Bagaimana bisa kita ubah keadaan negeri ini bila kita tidak sadar bahwa kita hanya berani dibalik sosok yang tidak jelas.

Pesan :

Tulisan yang sederhana dan tidak akademik ini hanya mengajak kita membuka semangat baru tanpa harus malu, ragu-ragu, dan tidak jelas. Karena saya tahu siapapun orangnya pasti membutuhkan kebenaran yang jelas. Dan terima kasih buat Teteh Mariska Lubis karena disalah satu tulisannya menjadi inspirasi buat saya untuk menulis ini yang berjudul kebenaran atau pembenaran?. Dan semoga orang yang membaca tulisan ini tidak tersinggung dan lebih merasa percaya diri dan harapan saya adalah tulisan ini menjadi bermanfaat.

Salam Perubahan.

Tangerang 15.47… 22 februari 2010 lupa detiknya hahahaha…

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

Oleh Gw Untuk Lo~ PiSs ah…!! 😛