SEMANGAT LAGU PENUTUP DORAEMON

Ehmm..mm, apa kabar? Baik kan..?! 🙂

Siapa sih yang tidak kenal kartun Doraemon? kartun Jepang yang sudah terkenal ini dan cukup berumur juga. Tapi yang anehnya dari zaman ke zaman tetap eksis, karena saya pikir kartun ini cukup cerdas. Dimana ide setiap ceritanya membuat kita berharap, berpikir tentang teknologi dan masa depan dunia.

Sekarang bila kita sedikit kritis dan ambil sesuatu hal baik yang ada pada kartun ini, kemungkinan besar bermanfaat buat kita, buat negara dan juga buat semua manusia yang ada dibumi ini. Coba bila kita lihat tokoh dalam serial kartun ini, kita bisa temui banyak karakter yang sebenarnya tidak jauh beda dari kehidupan nyata kita, bukan? Coba saja kita lihat sekililing kita, dimana ada sebuah kekuasaan “Yang kuat, Yang berkuasa”, ada yang cerdas, ada yang bodoh sekaligus malas dan ada juga kasih sayang terhadap orang lemah (Walaupun sedikit).

Semangat, ya itulah dasar segala kemajuan. Kartun ini memberikan spirit buat penontonnya. Semangat yang luar biasa buat semua umat manusia, semangat memajukan peradaban kita. Tinggalkan dulu sebentar segala atribut yang kadang meracuni pikiran kita “Bahwa kita harus menjauhkan hal dunia”. Bukankah segala aturan Tuhan berlaku buat kita yang hidup di dunia? dunia bukanlah senda gurau dan saya percaya dunia hanya persinggahan kita. Tapi sekali lagi, apakah dunia perlu di jauhi? menurut saya yang perlu di jauhi itu hal-hal yang tidak bermanfaat atau hal yang dapat merugikan kita sendiri.

Global Warming, issue ini bukan hal baru dan berita ini juga yang membuat sebagian dari kita ketakutan, entahlah berita ini fakta atau “hoak”. Tapi yang perlu kita pikir ulang adalah penyelamatan diri kitanya (manusia). kita bisa jujur, bahwa kita ini sebenarnya adalah sebuah fenomena anomali (kehendak) dari alam yang kita huni ini. Kitalah yang ketakutan tentang pemanasan bumi secara drastis, apa memang alam ini yang ketakutan? dan apakah benar kita ini juga bisa menyelamati bumi ini? Berapa banyak cara yang sudah kita lakukan untuk alam ini? tidak lebih semua itu bukanlah buat alam ini, tapi buat kita sendiri. Terlalu naif, bukan? bila kita begitu sok nya mau menyalamatkan bumi ini. Logika sederhananya seperti ini, menurut para ahli astronomi “bahwa bumi yang kita huni ini dulunya pernah kejatuhan banyak meteor”. Nah, dari sini kita bisa tahu diri! Apa yang bisa kita perbuat jika buat kedua kalinya meteor itu jatuh kembali pada bumi ini? apa yang bisa kita selamatkan?

Tapi kita juga tidak perlu khawatir tentang ini, kita punya semangat yang tidak di miliki oleh mahluk ciptaanNya yang lain. Semangat tetap menjaga ke-eksistensian kita, semangat membangun segala kekurangan kita, yaitu membangun pola pikir yang maju, membangun segala kebaikan, membangun segala dimensi yang menyentuh ke-eksistensian kita. Beban ini hanya kita yang mampu memikulnya. Jadi kita harus terbuka setidaknya buat dunia, bukan menutup diri pada dunia. Dunia tidak bersalah dan kenapa kita sering menyalahkannya? Bukankah kebaikan dan keburukan itu adanya di pemahaman kitanya. Jadi karena hal inilah juga, kita sering salah paham menilai dunia.

Ada salah satu akhir dari lagu endingnya kartun Doraemon, yang menurut saya selain enak di dengar, lagu ini juga memberikan kita semangat merevitalisasi segala dimensi yang menyentuh ke-eksistensian kita.

Lihat-lihatlah bunga yang sedang mekar
Tiba saat mengucapkan selamat pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersama

Saya hidup di bumi ini masa depan dengan kapal angkasa
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…

Sumber liriknya Disini ….. Buat Kamu Yang mau dengar lagunya Download aja DISINI From Idws

Salam Perubahan.

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

Oleh Gw Untuk Lo~ PiSs ah…!! :p

Related Posts

Sosok = Enggakjelasdotcom

Sosok Bayangan

Sosok Bayangan

Benar salah atau membenarkan dan menyalahkan itu semua hanya hasil akhir dari kebenaran. Dan kebenaran tanpa ada yang membenarkan dan menyalahkanyapun tetaplah kebenaran. Sebagai analoginya seperti ini, 1 + 1 = 2, dari jaman sebelum manusia menemukan angkapun mereka sudah tahu bila benda yang sama yang terpisah berjumlah 2 di wilayah yang beda bila di satukan dalam wilayah yang sama maka hasilnya 2 benda yang sama dalam 1 wilayah dan hasilnyapun tetaplah 2 benda.

Jumlah dari hasil 1 + 1 = 2 itulah yang bisa disebut salah satu kebenaran. Dan bagaimana kita bisa membenarkan dan menyalahkannya yaitu dengan hasil tangkapan logika kita dalam menganalisa jumlah 2 tersebut melalui pengalaman kita menyatukan 2 benda yang sama dalam 1 wilayah. Jika sewaktu-waktu kita dihadapkan dengan orang yang bilang 1 + 1 = 4 maka dengan jelas kita akan bilang bahwa itu salah dan kita menyalahkannya. Dan kebenaran dalam 1 + 1 = 2 itu bisa di buktikan dengan logis dan empiris.

Untuk kebenaran hal logis dan empiris mungkin di lain waktu saya akan menulisnya. Membahas kebenaran dan pembenaran tidaklah selesai dengan tulisan saja tapi kita harus bisa menerima dengan logika dan hati yang bersih serta merasakannya dengan kehidupan nyata.

Satu hal yang tidak bisa di pungkiri lagi bahwa diri kita ini memang selalu mencari kebenaran dan seharusnya bukan untuk mencari pembenaran, tapi inilah yang menjadi fenomena keanehan beberapa orang yang mencari kebenaran tapi terlihat seperti malu-malu kaya pahlawan bertopeng dalam serial animasi Sinchan. Memang apa salahnya kita belajar berani beropini dan mengemukakan pendapat kita ini. Dan kalau memang niat kita belajar dan sekaligus mencari kebenaran, maka awal yang baik adalah kita harus membuka diri belajar dari apa yang tidak kita sukai dan mengenggam sebuah tanggung jawab dari apa yang kita tulis dan yang kita pendapatkan.

Judul sosok = enggakjelasdotcom itu diambil dari mereka yang hanya meninggalkan tanya yang tak terjawab. Dari beberapa orang yang mencoba berdiskusi dengan fair dan mencoba mengajak kita bersama-sama mencari kebenaran. Terlebih mereka yang sering teriak-teriak tentang “Inilah Kebenaran” dan kita dituntut harus menerima dengan fair dan fair lagi dari apa yang mereka kemukakan dengan pendapat-pendapatnya itu bukan masalah. Tapi yang menjadi keanehannya adalah keegoisan yang tidak jelas dibalik sosok yang tidak jelas pula untuk bertanggung jawab ketika mereka dibalik tanding dan disodorkan sebuah bukti yang lebih mendukung. Karena satu hal yang namanya mencari kebenaran haruslah bertanggung jawab dan jelas. Dan seringnya kita tidak sadar bahwa kebenaran itu harus jelas maka mereka yang tidak sadar hanya baru beropini mencari pembenaran bukan mencari kebenaran.

Seringnya kita ditinggalkan dengan tanya yang tak terjawab dari sosok yang tidak bertanggung jawab. Yang hanya berani berpendapat dibalik foto dan nama yang tidak jelas dan entahlah mempunyai tujuan apa? Tapi sangat disayangkan bukan? bila saat ini dari apa yang mereka kemukakan dinilai benar dan di anggap benar oleh banyak orang. Tetapi orang lain tidak tahu siapa yang menjadi sosok tersebut.

Ini benar-benar konyol dan kebenaran seperti ini hanya berlaku pada zaman mereka yang menganggap bahwa pendapat mereka ini benar dan dengan sendirinya juga bahwa mereka ini membodohkan banyak orang, kenapa? Kita bisa belajar dari data-data analisa seseorang tersebut dan kita semua bisa tahu dari hasil menengok fakta sejarah mereka.

Mereka yang tidak jelas hanya punya sejarah kosong nantinya, karena orang-orang dimasa depan akan enggan dan tidak bisa belajar dari sejarahnya. Adakah data yang valid yang bisa kita ambil dari sejarah yang kosong. Dan inilah yang saya sebut sejarah kosong. Saya melihat mereka yang jujur dengan intelektualnya tidak pernah takut mengenalkan identitas mereka dan mereka juga sepertinya punya keberanian dan tanggung jawab yang bisa dijadikan contoh. Bagaimana bisa tercipta satu sejarah bila identitas saja tidak pasti.

Belajarlah dari para filsuf, ilmuwan dan pahlawan revolusi yang sering di anggap gila dan ekstrimis seperti Galileo Galilei dan Soe Hok Gie dan lain-lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan dan ditulis. Mereka itu semua adalah orang-orang yang jujur dengan dirinya sendiri (baca : Intelektualnya) dan selalu konsisten dalam belajar dan pastinya punya tujuan yang jelas.

Bercermin pada Galileo Galilei yang di anggap bertentangan saja masih berani mengenalkan identitasnya bahkan beliaupun dihukum karena hasil temuan dan pendapatnya bertentangan dengan doktrin agama pada saat itu. Coba bayangkan bagaimana bila sosok Galileo Galilei tidak jelas. Saya kira masyarakat dunia tidak bisa belajar dari analisa atau hasil pengamatan Galileo. Terlebih perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang selalu maju kedepan akan menjadi gelap dan samar. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan itu berasal dari orang yang jelas dan produk sejarah yang jelas pula.

Galileo Galilei hanya cerminan sosok yang hidup dimasa lalu dan bukan dari bangsa ini. Dan sebagai tambahan tulisan ini cobalah kita tengok bagaimana sejarah dan pemikiran-pemikiran Soe Hok Gie dalam membela rakyat yang tertindas dan kenapa kita tidak melihat dari sosok semangatnya untuk mengubah keadaan bangsa ini agar lebih baik. Dan Soe Hok Gie pun mempunyai kejelasan. Saya penggal kutipan dari Gie “Lebih baik di asingkan dari pada menyerah pada kemunafikan”.

Ada hal yang buat saya sangat masuk akal dan berdasar yaitu sebuah Negara yang dilatarbelakangi dan dibangun dengan kebenaran yang jelas maka Negara tersebut akan terus maju. Buat saya pribadi kemajuan sebuah bangsa itu karena didalamnya ada sebuah kesadaran dan kejelasan. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri tanpa harus takut dan ragu-ragu untuk menjadi diri sendiri. Bagaimana bisa kita ubah keadaan negeri ini bila kita tidak sadar bahwa kita hanya berani dibalik sosok yang tidak jelas.

Pesan :

Tulisan yang sederhana dan tidak akademik ini hanya mengajak kita membuka semangat baru tanpa harus malu, ragu-ragu, dan tidak jelas. Karena saya tahu siapapun orangnya pasti membutuhkan kebenaran yang jelas. Dan terima kasih buat Teteh Mariska Lubis karena disalah satu tulisannya menjadi inspirasi buat saya untuk menulis ini yang berjudul kebenaran atau pembenaran?. Dan semoga orang yang membaca tulisan ini tidak tersinggung dan lebih merasa percaya diri dan harapan saya adalah tulisan ini menjadi bermanfaat.

Salam Perubahan.

Tangerang 15.47… 22 februari 2010 lupa detiknya hahahaha…

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

Oleh Gw Untuk Lo~ PiSs ah…!! 😛

“SOSOK IDEAL” DI NEGARA DUNIA KETIGA

“Hero..hero..My hero.. “ teriakan yang sering terdengar ditelinga kita

Siapa sih orangnya yang enggak punya sosok ideal…?

Karena setiap manusia butuh manusia lainnya (baca: contoh) sebagai bentuk kebutuhan.

Sebenarnya sosok ideal itu bukan masalah bila kita lihat sebagai contoh yang baik. Yang artinya bila kita melihat dari kondisi yang hanya cocok buat kita. Tapi sosok ideal bisa menjadi sebuah masalah yang sangat mendasar dalam hubungan cinta, terlebih dalam hubungan cinta secara umum. (cinta keluarga dan Negara)

Dan untuk memudahkan kita melihat bahwa sosok ideal bisa menjadi permasalahannya, maka saya akan mencoba mengilustrasikan sebuah obrolan sehari-hari dibawah ini :

T : Kamu bisa enggak sih jadi kaya Si Anu (sosok ideal)…?

J : Aku enggak bisa janji, terlebih lagi harus terpaksa menjadi Si Anu.!!

T : Kenapa enggak bisa sih..? Si Anu itu selalu memberi apapun buat kekasihnya.

J : Masa sih.? Memangnya apa saja yang Si Anu beri pada kekasihnya..?

T : Banyaklah seperti inilah itulah pokoknya banyak deh..(ekonomi yang berlebihan)!!!

aku kan jadi iri, makanya kamu bisa enggak jadi kaya Si anu..?

J : Aku bukannya tidak mau menjadi apa yang kamu mau, tapi aku akan mencoba memberi

apapun dari apa yang aku punya untuk kamu sayang..!!!

T : Pokoknya kamu harus kaya Si Anu, aku enggak mau dengar alasan-alasan lagi..

J : Kalau kamu nuntut aku terus mendingan kamu kejar aja Si Anu itu, lagian aku sudah mulai

bosan dari dulu, persoalannya yang itu-itu aja.. enggak ada yang lain apa?

Kamu itu belum bisa membedakan mana yang sosok ideal atau sosok bergengsi.

Ilustrasi diatas memang sering terjadi di kehidupan kita bukan? Terlebih yang sudah berkeluarga atau yang sudah membangun rumah tangga, pasti sering mengalami obrolan seperti itu. Dunia bukan punya hanya dua warna hitam dan putih. Tapi dunia punya banyak warna yang artinya dunia selalu memberikan opsi buat kita untuk memilih warna-warna yang kita butuhkan. Tapi ini juga yang disayangkan kita hanya bisa melihat dua warna itu saja yaitu selalu hitam atau putih. Dan inilah kita yang sering melihat satu permasalahan itu hanya dari satu sisi saja.

Sosok ideal ini sebenarnya menjadi samar atau diremang-remangkan dengan sosok bergengsi. Apalagi hidup di Negara dunia ketiga yang masalahnya selalu ditekankan pada ekonomi, padahal kalau kita mau lebih jeli tentunya bukan ekonomi yang menjadi masalah utamanya tapi moral dan kesadaran kitalah yang bermasalah.

Sosok ideal itu bukan harus selalu dilihat dari segi ekonomi tapi dapat kita lihat mereka yang disebut sosok ideal adalah mereka yang mempunyai moral dan kesadaran yang tinggi. Ekonomi bukan jaminan menjadi sosok ideal, buktinya ekonomi seseorang bisa saja terlihat baik tapi benarkah cara mendapatkannya dengan cara yang baik juga? Di Negara dunia ketiga seperti Negara kita ini yang namanya korupsi bukan hal yang aneh dan orangnya yang menjalankannya yang biasa disebut koruptor atau biangnya penjahat bisa jadi sosok ideal. Dan ini yang anehnya bukan..?

Sosok ideal seperti nabi Muhammad, Yesus, Budha dan sosok-sosok lainnya yang berangkat dari segi moral dan kesadaran tidak berlaku menjadi sosok ideal. Mereka hanya menjadi sosok angan-angan yang adanya dalam angan-angan.  Dan sosok ideal lainnya yang berangkat dari HAM seperti Marsinah, Gie, R.A Kartini dan banyak juga yang lain-lainya hanya menjadi sosok sejarah yaitu sosok yang ada hanya dalam ingatan sejarah, itupun bila kita mau menengok kembali sejarah.

Di Negara dunia ketiga sosok ideal seperti mereka-mereka itu jarang sekali dijadikan sebagai sosok yang hidup dalam kenyataan. Merekalah yang sebenarnya menjadi sosok suri teladan buat pembangunan moral, kesadaran dan nilai-nilai yang memperjuangkan HAM. Dan seharusnya kita yang sudah punya masalah dari segi kepribadian seperti moral, kesadaran sampai pada sosial dapat belajar dan mencontoh dari mereka sebagai tatanan dasar sebuah sosok ideal.

Jelas berbeda antara sosok ideal dan sosok bergengsi. Sosok bergengsi itu sering menggores luka hati dan membawa kita pada stigma, terlebih kita hanya bisa memanjakan mimpi pada tingkat tong sampah. Ini semua terjadi karena sulitnya kita membedakan sosok ideal dan sosok bergengsi.

Semangat kekeluargaan Negara ini bisa hancur bila kita yang hidup di antara keluarga-keluarga kecil sampai bentuk Negara, punya penilaian yang salah pada sosok bergengsi yang telah dinilai menjadi sosok ideal.Kesalahpahaman menilai sosok ideal seperti ini haruslah dihentikan karena bila tidak dihentikan dari sekarang maka akan jadi budaya yang memiskinkan kita selamanya.

Dalam satu hubungan yang saya rasa, saya lihat dan kemungkinan bukan saya saja yang merasakanya. Bahwa hidup dalam tekanan keambiguitasan membuat kita bisa melihat sebuah hubungan hanya bisa menuntut sosok bergengsi dari pada menjalin satu hubungan yang berkualitas. Kasusnya banyak seperti perceraian, mendominasi anak menjadi seperti sosok bergengsi, sehingga seorang anak stress karena harus mengikuti kemauan orang tua yang telah salah menilai bahwa kuantiti itu lebih utama dibanding kualitas. Padahal kuantiti bukan jaminan menjadikan anak seorang yang berkualitas.

Pernah saya alami dalam satu kelas waktu sekolah dulu di tanya oleh seorang guru dari 10 murid yang mengikuti pelajarannya. Satu pertanyaan yang guru sampaikan itu pada murid-muridnya seperti ini “kamu, kamu, kamu atau kalian sudah lulus sekolah ingin menjadi apa?”.Dari 10 murid itu 8 orangnya menjawab “mau kerja cari uang” dan 2 orang mau menjawab buka “usaha sendiri”. Inilah yang hasilnya 2 : 8 dan bila di persentasikan hanya 20 % yang berkualitas dan 80 % memilih kuantiti. Ini semua karena pelajaran keluarga begitu pentingnya hingga menanamkan sosok bergengsi pada kita sejak kecil sehingga mempengaruhi kita memilih berkuantiti dibanding berkualitas.

Sebuah pemikiran yang tertanam lama itu sulit dihilangkan bila kita tidak ada sebuah keberanian untuk melawan, merubah pola pikir dan memberi waktu pada hal-hal yang tidak kita sukai. Maka akhir tulisan ini, saya penggal satu kutipan dari GIE “Lebih baik di asingkan dari pada menyerah pada kemunafikan”.

Salam Perubahan.

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

Oleh Gw Untuk Lo~  PiSs ah…!! :p

JAWABAN BUAT THEIS

JAWABAN BUAT THEIS

Sebuah pelajaran yang berharga buat seorang theis  yang cuma berkelas pada teori dan konsep tentang ketuhanan namun tidak mampu menghadirkan konsep tuhan pada kenyataan hidup. Mereka  selalu bilang bahwa kebaikan berasal dari tuhan. Seorang yang sering mengucapkan dan mengkonsepkan bahwa tuhan itu maha baik seharusnya bisa tercermin dari prilaku pengucap tersebut. Dan dari sikaplah semua orang bisa dinilai bukan dengan konsep yang dipaparkan. Apakah perlu label theis, atheis dan agnoktis dikenakan pada setiap orang? Jauh sebelum kita lahir masalah seperti label-label yang dikenakan hanya mentok pada bentuk teori bukan pada bentuk praktis.

Salah satu persyaratan agar bisa dibilang hidup adalah gerak. Karena gerak bisa diartikan sebagai tumbuh, berkembang dan bisa berpindah tempat. Dan gerak adalah sebuah hukum yang harus diterima oleh manusia agar bisa dibilang hidup. Karena alasan “gerak” ini kita bisa membedakan mana yang bisa dikatakan  seseorang itu bisa dikatakan benar-benar berlabel theis yang bukan hanya dalam konsep/teori. Kalau memang tuhan maha baik sudah sewajarnya kita berbuat (gerak) baik karena kita mengikuti ajaranNya, bukan dengan angan-angan tapi mencoba praktis karena konsep itu hanya ada didalam pikiran kita yang belum tentu berguna buat sekitar. Baik binatang, tumbuhan dan manusia haruslah ikut merasakan kebaikan kita dengan perbuatan kita. Inilah tantangan buat seorang yang mengakui sebagai theis  dan berbuatlah karena mengerti apa yang diperbuat.

Sesuatu pengetahuan yang sudah masuk didalam pikiran kita tetap tidak bisa dinilai menjadi baik karena penilaian itu harus ada sesuatu yang nyata atau real dalam bentuk sikap yang bisa dilihat oleh mata kepala kita sendiri dan mata hati kita. Coba kita renungkan kembali dari pertama kita lahir yang belum bisa berbuat apa-apa sampai dengan bisa memilih dan memilah semua yang ada karena proses pembelajaran, tapi apalah artinya itu semuanya tanpa perbuatan.

Belajar membaca, menulis dan berhitung menjadi sia-sia ketika mati ataupun kita yang mempunyai konsep dan pengetahuan yang tinggi tentang ketuhanan tidak bisa berguna ketika dihadapkan kematian lalu semua hasil pikiran kita musnah begitu saja dibawa keliang kubur. Tujuan hidup bukanlah berakhir pada kematian tapi tujuan hidup yang jauh lebih bernilai baik ketika kita dengan masing-masing keunikan yang dimiliki sanggup membuat sesuatu yang berharga dan sangat bermanfaat buat banyak orang. Bukankah seorang theis itu dituntut untuk berbuat baik dengan ilmu pengetahuan? Maka ilmu pengetahuan akan menjadi nilai yang baik ketika diaplikasikan dengan perbuatan kita selama hidup.

Menjadi theis itu kadang bisa berbeda pengetian dari makna theis itu sendiri. Theis adalah orang yang percaya keberadaan tuhan namun dalam praktik hidup keseharian tuhan tidak ada. Dan kalau memang menjadi theis adalah panggilan hati maka sudah sewajarnya kita harus menghadirkan tuhan lewat kesadaran dalam praktek hidup bukan selalu dengan opini dan konsep-konsep terus tapi dengan sikap.

Lalu apa manfaatnya label-label tersebut dan semua atribut pikiran yang kita kenakan kalau dalam kenyataan kita berbeda pada label itu sendiri. Label theis tidaklah menjamin kita menjadi sesuatu yang berguna dan tanpa label apapun bisa jadi berguna bila memang kita mengedapankan ajaranNya dengan hidup ini.

Pesan :

Tulisan yang saya buat ini hanya konsep juga kok..jadi konsep-konsep yang ada hanya berlaku pada diri anda masing-masing yang tidak bisa dipaksakan buat orang lain. Artinya konsep label theis itu masalah hal privasi tapi kalau bersikap sudah harus dipertanggungjawabkan  untuk diri sendiri tapi juga buat sosial (orang lain).

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

Oleh Gw Untuk Lo~  PiSs ah…!! :p

KEMATIAN VS GOSSIP

KEMATIAN VS GOSSIP


Coretan ini terinspirasi dari sebuah lagu ShaggyDog yang memang juga termasuk salah satu band dengan genre SKA yang saya suka. Dari lagunya yang berjudul “gossip” inilah yang menjadi point utama inspirasi coretan ini, tapi dengan pengembangan dan penambahan point kematian yang saya buat sendiri mudah-mudahan bisa lebih di nikmati dan semoga kita bisa ambil manfaatnya.

Kematian bukan hal baru dimata kita dan siapa saja bisa menerimanya dari anak yang baru lahir, dewasa, orang tua dan lanjut usia. Dan kematian bukan hanya pada habitat manusia tapi seluruh mahluk hidup, jadi tidak ada yang dapat pergi ataupun lari dari kematian. Namun dengan cahaya ilmu pengetahuan kematian bisa di perlambat datangnya seperti banyaknya pengobatan yang ada sekarang ini selalu mendapat tempat pengembangan utama dari zaman manusia mengenal pengobatan.

Dan buat saya pribadi yang paling adil yang pernah saya saksikan adalah kematian. Apapun status anda di dunia ini pasti di adili dengan kematian. Mau beragama atau tidak, berideologi, ras, suku, dan bernegara apa saja tetap kita tidak bisa tidak menerima kematian bukan..? mau bertuhan, mau tidak bertuhan dan sudah di pastikan tidak ada seorangpun yang menang menantang kematian. Kematian hukum yang paling adil tidak seperti hukum keadilan yang sering menjadi opini kita selama ini yang simbolnya mata di tutup kain hitam tapi bila masih ada celah untuk melihat status kita siapa? Apakah kita dari golongan yang berkuasa atau yang punya uang ?  Bisa di pastikan mendapatkan keadilan yang bisa dibuat sesuai selera kita (sabotase). Satu hukum yang buat kita bosan tapi sayang kita selalu terus beropini tentang hukum keadilan yang seperti ini. Dan anehnya banyak dari kita begitu kurang atensi terhadap hukum kematian, padahal banyak ilmu pengetahuan yang lahir karena mengingat kematian seperti kedokteran, biologi dan lain-lainnya yang berhubungan dengan kematian yang sudah jelas sangat bermanfaat sampai sekarang ini.

Mengingat kematian bukan hal yang membuat kita menjadi takut, mengingat kematian itu seharusnya bisa menjadi filosofis setiap orang karena dengan mengingat kematian kita lebih berhati-hati dan tindakan kita lebih berani menghadapi kematian. Karena kita begitu sadarnya bahwa kematian bukan untuk di takuti tapi hanya sebuah proses kehidupan. Dan dengan mengingat kematian sifat tamak dan keserakahaan kita berkurang  itu karena kita mengerti hal-hal apa saja yang sebenarnya kita butuhkan. Dimana kita bisa benar-benar bisa memilih dan memilah mana yang harus di utamakan dan lebih dari itu tidak akan terbawa pada saat kematian menjemput kita. Hasil mengingat kematian adalah sikap sederhana dan bijaksana.

Bicara gossip tidak semua buruk, bila gossip itu tentang kemajuan peradaban manusia sudah sewajarnya kita harus memberikan waktu buat hal itu. Dan tidak ada alasan termasuk status kita apa di dunia ini. Kita harus membuka telinga, mata dengan semangat “empty your cup” dan mencoba “open mind” mencari tahu apakah gossip itu hanya “hoax” apa bukan? Dan kalau memang itu bukan gossip tapi itu adalah fakta sudah seharusnya kita ikut serta untuk ambil bagian yang pada akhirnya menambah wawasan kita. Tapi kenyataannya tidak semua acuh terhadap gossip kemajuan yang ada. Banyak dari kita mencuekan hal itu hingga kita terus ketinggalan dan tidak menunggu buat gossip kemajuan.

Gossip yang buruk dan lagi-lagi yang kadang terbukti tidak valid tapi justru buat yang satu (gossip murahan) ini kita menerima dengan rasa ingin tahu yang tinggi.Yang isinya kebanyakan menjelekan seseorang atau perihal apa saja tentang kreasi yang di upayakan keras seseorang agar tidak bermakna hasil kreasinya. Gossip yang seperti inilah yang banyak orang menunggunya bahkan jadi favorit kita, serta menjadi aktifvitas yang sudah terangkat menjadi kebutuhan. Sampai halnya mengingat kematian di lupakan dan waktu kita habis bertendensi terhadap gossip murahan seperti ini. Siapa saja dengan statusnya apa? tidak bisa menghindar dari gossip murahan ini. Contoh yang saya lihat adalah orang yang ekonominya kurang saja masih terkena gossip, entah mereka dapat rezeki entah mereka beli makanan yang enak selalu saja bisa jadi gossip. Itulah kehidupan dengan bunga gossipnya seperti bunga yang di rawat, disiram dan dikasih pupuk agar tumbuh menjadi gossip yang heboh.

Kematian dan gossip sama-sama kita menerimanya, tapi gossip lebih nikmat walaupun hanya  menghabiskan waktu kita dari pada manfaatnya. Dan mengingat kematian bukan menjadi filosofis lagi. Mengingat kematian menjadi sampah yang ada di tong sampah hingga menjadi pembuangan dan hanya sedikit untuk memikirkannya. Beda dengan gossip yang bisa jadi sesuatu yang mahal harganya dan untuk membelinya kita harus berteman dengan para pegossip yang handal bermain silat lidah yang punya filosofisnya “dimana hanya mendengar tapi selanjutnya bisa jadi pengetahuan dan bisa jadi bahan kajian” walapun tanpa melihat dan mempelajari lebih dalam tapi bisa jadi pengetahuan buat dirinya sendiri dan para pecintanya (pegossip). Cukup kawan, ini sudah memuakan hanya penghambat kemajuan bangsa ini dan kemajuan semua orang yang memang kita butuhkan untuk peradaban kita.

Pesan :

Note ini tercipta gara-gara gw ngedengerin lagu dan kata gossip yang dulunya juga gw jadi korban akan hal itu. Dimana tidak kemungkinan kita semua jadi korban gossip dan bisa juga kita menjadi pegossipnya…!!! So gw coba untuk mengingatkan diri gw sendiri dan juga orang yang baca note ini. Dan sangat terima kasih buat band ShaggyDog yang bisa kasih gw inspirasi gara judul lagunya gossip.

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

­­­=Oleh Gw Untuk Lo~  PiSs ah…!! :p

KENALI, RAIH, GENGGAM DAN JAGA

KENALI, RAIH, GENGGAM DAN JAGA

Semua orang mempunyai mimpi dan harapan. Mimpi sebenarnya bisa juga mencegah gangguan emosi pada setiap orang, namun bila hanya mimpi tanpa kenyataan itu justru menggangu pikiran.  Seperti halnya pekerjaan sia-sia dan menghabiskan waktu walau memang cuma dalam konsep (hanya khayalan). Dan kalau memang mimpi milik semua orang seharusnya tidak terbatasi karena kekuasaan  dan mimpi bukan hanya milik orang yang punya uang saja tapi semua orang berhak akan hal itu. Jadi jangan pernah takut akan bermimpi bro atau sis..?! J

Mimpi banyak yang salah jurusan karena kita tidak sadar apa yang sebenarnya kita ingini karena kita tidak kenal mimpi kita sendiri hanya berdasarkan hinggap pergi dan pergi lagi. So sudah saatnya bukan kita mengenal mimpi kita sendiri..?! karena bila kita kenal dengan mimpi kita, pastinya kita bukan hanya menjadikan mimpi sebagai khayalan tapi menjadikan hal itu untuk lebih pada kenyataan dan meraihnya dengan usaha yang keras lalu menjaganya karena itulah yang kita ingini dan kita butuhkan.

Jadikan mimpi itu sebagai irama dan jadikan upaya mengejarnya sebagai tarian, carilah irama yang sangat enak di dengar sesuai seleramu dan menarilah sesuka hatimu .. !! J genggamlah sekeras kekuatanmu dan jagalah sebelum penyesalan itu datang dan mulailah memberanikan untuk  jujur pada diri ini jangan mau di permainkan dengan gengsi (malu) terlebih sama gossip murahan yang belum tentu benar.. so kitalah yang menikmati dan merasakannya bukan?! Jadi tidak ada alasan buat kita bermimpi dan meraihnya.

Saya akan ambil contoh dari banyak kisah dari apa yang saya lihat dan mungkin juga saya sendiri yang merasakanya dari kehidupan kita sehari-hari.

  • Apakah kalian pernah merasakan jatuh cinta atau suka sama seseorang karena mengenalnya?! Hahaha 😉 jangan bilang belum deh.. pasti pernahkan tapi terserah sih mau mengakuinya apa enggak?! Kehidupan kaya kuburan aja tanpa cinta, saya menulis ini aja karena cinta tapi enggak di obral murah ya ?! Dan inilah mimpi kita bukan ?! punya cinta yang kita ingini, so jangan pernah coba berpikir dari mana rasa itu datang tinggal nikmati aja bukan?! Tapi sayang ini hanya mimpi padahal kita mau banget.. ayo boss jangan ragu buat ungkapin terus raih, genggam dan jagalah. Penyeselan pasti datang terakhir bukan?! Dan buat yang ini pasti kalian pernah juga merasakannya, masa mau di ulang-ulang seh atau apa memang hobbynya menyesal hahaha 😛 kasihan banget J enggak deh?! Sebelum orang itu pergi dan berlalu, bergegasalah. Dan bila seseorang itu sudah punya pilihannya sendiri so jangan gentar boss. Cobalah ungkapin perasaan kita ini walaupun hasilnya tidak sesuai dari seperti apa yang kita impikan tapi setidaknya kita sudah berani jujur pada dirinya dan diri sendiri… buat yang ini saya yakin banget kita tidak pernah ada penyesalan karena kita jelas-jelas mengetahui bukan jawabannya dan seenggak nya kita dapat meraih jawabanya walaupun bukan orangnya bro/sis..? “lakukan dan berbuatlah yang terbaik dari apa yang kita punya untuk meraihnya…” tapi inget bro/sis pakai cara yang sehat dan jujur..!!!!:)
  • Buat yang sudah punya pasang atau sudah menikah, tugas kalian hanya menjaganya tapi jangan salah mengartikan tentang menjaga. Menjaga disini lebih berat karena bukan harus mencari, mengenal, meraih, terlebih harus ada tindakan bijak yaitu pengorbanan, menerima dan merawatnya atau menjaga.

1. Pengorbanan

Apa yang ada di benak anda ketika melihat atau mendengar kata korban/pengorbanan..?! kalau saya pribadi pengorbanan adalah sesuatu yang merugikan siapa saja yang sedang berperan sebagai “pengorban”. Suatu usaha untuk mencapai mimpi yang hasilnya utuh adalah pengorbanan karena pengorbanan itu proses awal dan sangat penting. Pengorbanan itu seperti modal atau pondasi pada bangunan dan pengorbanan bukan mimpi, pengorbanan adalah kenyataan dari segala bentuk kerelaan dan apa saja buat sesuatu yang kita impikan.

2. Menerima

Menerima itu menurut saya seperti keharusan menerima sesuatu hal yang sebenarnya tidak kita senangi dan itu sangatlah sulit tapi bila kita sudah berperan sebagai pengorban maka hal menerima itu haruslah di sikapi dengan lepas dan coba ikhlas. Menerima itu termasuk jawaban yang terus berlanjut seperti hasil yang kita dapat dan menerima yang sudah di dapat tidak berhenti begitu saja tapi berlanjut menerima segala kekurangannya.

3. merawatnya atau menjaga

merawat atau menjaga sebenarnya bentuk dari keseluruhan pengorbanan dan menerima dari segala kekurangan. Dan menurut hemat saya hal itu bisa di lakukan bila kita tidak selalu di permainkan perasaan tapi terlebih memberikan waktu pada logika karena hubungan apapun yang pondasinya hanya perasaan akan mudah runtuh atau hancur maka di perlukan sesuatu hal seperti kompromi atau hal-hal yang beralasan yang bisa di terima dengan logis.

Kesimpulan yang saya ingin sampaikan pada anda adalah bahwa mimpi itu tidak akan berarti apa-apa tanpa kenyataan karena kita ini nyata maka aplikasikanlah semua mimpi anda pada khidupan dan berilah banyak waktu untuk meraih mimpi dengan jalan sikap bukan bentuk khayalan. Dan seseorang di situ bisa di ganti oleh apapun yang kita ingini.

Pesan :

  1. Note ini saya buat untuk seseorang atas keraguannya selama ini dan dia menceritakan pada saya atas keluhannya jadi note ini bukan untuk mengeneralisasikan pada umum yang belum terbukti apa-apa sedang saya hanya bisa menulis ini semua. Jadi belum tentu saya juga bisa menjalaninya.
  2. Note ini saya buat seakan untuk umum yang mudah-mudahan dengan sedikit pengetahuan dan pengalaman yang saya dapat bisa berbagi pada kalian semua dan semoga bermanfaat.

~ Memang nikmat membaca itu tapi lebih nikmat lagi bila kita menulis, dan terus berkarya ~

Oleh Gw Untuk Lo~  PiSs ah…!! :p